Sabtu, 25 Desember 2010
TRANSPORTASI MAKKAH
1. Kebetulan kami mendapat fasilitas transportasi gratis dari Pemda DKI berupa bus 3 buah untuk trip hotel-Haram PP. Jam-jam nya mulai pukul 03.00 WAS - 20.00 WAS kecuali jam 08.00-10.00 tidak ada.
Busnya lumayan bagus. Kebetulan di hotel kami terdapat kloter 2 dan 8 DKI sehingga kami banyak pilihan jika akan berangkat dan pulang.
Supirnya dari Mesir. Kadang-kadang tidak sabar dan ogah mengangkut penumpang sehingga kami harus menunggu berikutnya. Mungkin karena kelamaan menunggu atau memang areanya dilarang berhenti di situ. Kami biasanya menunggu di depan halaman masjidil haram, kantor pos, pasar seng atau sekitar mesjid kucing.
2. Jika kebetulan kami pulang telalu malam atau terlalu siang, kami biasanya ke terminal baabussalam. Di sini ditulis gerbang-gerbang bagi jamaah masing-masing negara untuk antri. INDONESIA - TURKEY - IRAN. Paling kesel kalau ikut antrian Indonesia, karena sulit untuk antri. Sampai-sampai pas kami antri malam hari, disiapkan 2 petugas hanya untuk mengatur antrian dan bilang "Haji - tiga tiga", maksudnya berbaris tiga-tiga agar tidak menggerombol dan menyalip antrian . Kami biasanya lebih suka masuk antrian Turkey (untung tidak pernah dicmplaint).
Keluar antrian kami naik bus merah (SAPTCO), semua menuju ke terminal transit. Jadi bus ini hanya semacam feeder ke terminal transit, hanya melewati terowongan saja. Di terminal transit baru kami mencari nomor bus yang menuju ke hotel. Kami menggunakan bus nomor 4, ke arah AJIZIYAH JANUBIYAH.
3. Taxi
Kami tidak berani naik taxi, selain khawatir dengan cerita-cerita yang kurang baik bagi jamaah wanita, harganya nggak jelas. Awal kami datang, hanya 15-20 SR ke arah hotel, tapi menjelang dan setelah armina dimana bus sudah dilarang beroperasi, harganya menjadi 100-200 SR!!
4. Angkot
Kami menggunakan angkot pada saat mengambil miqot. Makkah-Tanim 5 SR. Mobilnya biasanya Toyota Hiace dengan jumlah penumpang 11 orang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar