Selasa, 21 Desember 2010
AL MANDIRI
Al Mandiri merupakan istilah akrab untuk jamaah haji mandiri (bukan dari Bank Mandiri ya), kloter 30 JKG Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2010. Sebetulnya dalam satu kloter ada 33 orang haji mandiri, hanya khusus dari Pesanggrahan ada 21 orang. Mandiri di sini adalah jamaah haji yang tidak menginduk ke KBIH atau Yayasan manampun tetapi dibimbing langsung dari Departemen Agama.
Kami terdiri dari 2 regu, satu regu pimpinan Bapak Slamet dan satu regu lainnya pimpinan Ust Yasin. Kami termasuk rombongan 10. Detailnya sbb :
Bapak Slamet dan Bu Titin, Ust Yasin dan Bu Atun, Bapak Joni dan Mety, Bapak Mazlan dan Ibu Ita, Bapak Nasrul dan Ibu Muchlis, Bapak Joko dan Bu Ana, Bapak Suparman dan Bu Siti serta Mas Arief putranya, Ibu Asmani, Bapak Fuad dan Ibu Yuni, Bapak Arifin dan bu Mutmainah dan terakhir Bapak Rusli. Tambahan lainnya Bapan Nastif dan Bu Lina, serta rombongan Kiai Sukron Mamun (3 orang) serta rombongan bapak Ust Khailani (7 orang).
Awalnya pada saat akan naik haji, secara pribadi saya agak ragu berangkat tanpa mengikuti ke dalam KBIH atau Yayasan apapun. Namun kami dikuatkan oleh beberapa teman yang mengalami sendiri pengalaman menunaikan haji dengan sistem mandiri, akhirnya dengan mantap saya dan suami memilih mandiri.
Alhamdulillah, ternyata kekhawatiran kami tidak terbukti. Kami mendapat bimbingan langsung dari ketua kloter dan ustaz kloter; dan sebelumnya kami manasik langsung dari Departement Agama dan KUA di Kecamatan, saat ibadan di Tanah Suci lancar, saat ziarah, proses pengaturannya rapi dan transparant, tidak terlantar seperti dugaan kami sebelumnya dan ibadah kami lebih bebas serta lebih leluasa; karena tidak tergantung kepada anggota rombongan lainnya. Subhanallah... Alhamdulillah ....
Detail cerita silakan disimak di postingan berikutnya. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian. Selamat membaca. Mudah-mudahan bermanfaat.
Catatan Penting :
Buat calon jamaah haji yang berencana berhaji, jangan ragu untuk memilih sistem haji mandiri. Insyaallah kekhawatiran Bapak/Ibu tidak terbukti. Allah SWT beserta kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar