Di Makkah hotel kami termasuk bintang 4 (menurut pertugas hotel). Tidak heran walaupun kami masuk ke dalam ring 2, mengingat cost yang dikeluarkan Pemerintah lebih dari standard , tidak ada pengembalian biaya hotel. Hotel kami bernama Al Marwah, terdiri dari 15 lantai (termasuk lantai 15 yang bisa digunakan untuk menjemur pakaian kami). Satu kamar berisi 3-5 jamaah. Mungkin karena masuk ke dalam bintang 4, Pak Mentri agama dan anggota DPR pun menginap di tempat kami, di lantai 4. Bedanya, di lantai 4 digelar karpet merah.
Fasilitas hotel lumayan bagus. Bathtub, AC, hot water (yang selalu hangat tidak pernah ada setelan panas), teko pemanas air, kulkas, hair dryer, safe deposit box, mesin cuci (untuk pemakaian bersama- dan selalu cepat menghilang jika kami taruh diluar kamar hahaha) dan tempat jemur pakaian. Di lantai bawah tersedia pula kantin yang menyediakan makanan indonesia termasuk bakso dan rokok. Jika ba'da subuh tiba, para pedagang dadakan berjejer di halaman hotel untuk menjajakan dagangannya. Bukan hanya makanan yang biasanya dijajakan saudara-saudara kita yang TKI (biasanya dari Madura) tetapi baju, parfum, perhiasan, tasbih sampai sajadah. Lengkap, dan bisa tawar menawar.
Di area bawah hotel terdapat beberapa toko yang menjual Sembako (semacam Indomart/Alfamart), dan penjual karpet/mainan. Hanya toko-toko disini menjual produk dengan harga yang suka-suka. Kadang harga detergen / pemutih 2 SR, tiba-tiba sepulang kami dari Mina, menjadi 5 SR. Untung kami tidak tergantung dari toko-toko ini karena biasanya di terminal transit atau di pasar senk kami membeli keperluan sehari-hari juga sehingga kami menjadi tahu harga yang wajar.
Di hotel ada petugas kebersihan yang selalu sedia membantu kami. Di lantai kami, lantai 11, petugasnya bernama Rasyid, orang Bangladesh. Biasanya kami minta Rasyid membersihkan kamar dan kamar mandi kami, dan kami secara bergiliran memberikan tip 2 SR. Ini salah satu foto hotel plus terakhir foto kami dengan Rasyid.
Ada istilah di kami " Ada Nanny ada money", hahaha... (nanny = nenek).
selama di hotel, sering alarm kebakaran berbunyi. Ternyata sering terjadi karena asap rokok atau alat masak yang lupa dicabut pemiliknya. Alhamdulillah tidak terjadi kebakaran sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar