Sabtu, 25 Desember 2010
HARI-HARI DI MAKKAH
Setelah umrah haji selesai, kami pulang ke Hotel/Maktab. Malamnya ada tausiyah dari ustaz kloter mengenai kegiatan yang akan dilakukan menjelang Wukuf di Arafah (AMINA-ARAFAH MUDZALIFAH MINA).
Kegiatan yang utama ke masjidil haram adalah thawaf, jadi perbanyaklah thawaf selama berada di Makah. Shalatlah sebanyak-banyaknya di masjidil haram, karena ALlah akan mengganjarnya 100.000 pahala. Subhanallah!!!
Kegiatan di Makkah:
1. Awal-awalnya baru tahap penyesuaian termasuk kesehatan. Saya termasuk yang kena diserang ISPA walapun masker selalu dipakai dan vitamin tak pernah lupa diminum. 2. Biasanya kami berangkat pukul 03.00 atau 03.30 WAS untuk mengejar waktu shubuh. Kalau mampu, upayakan thawaf sebelum shalat subuh. Saya dan suami selalu mengejar lantai atas yang sejajar kabah sehingga kami bisa leluasa memandang kabah. Kami biasanya mencari lokasi shalat sejajar multazam dekat lokasi air zam-zam, dan kami biasanya menaruh sandal dll di pinggiran tangga. Paling kesal kalau pas selesai thawaf menjelang azan. Wah ibu-ibu pasti diusir harus mencari lokasi yang jauh dari kabah. "Hajah...hajah... haram!!!", begitu biasanya askar mengusir kami. Paling apes kami disuruh shalat di tangga (kombinasi shalat berdiri dan duduk, darurat). Nikmat sekali jika shalat di muka kabah. luar biasa rasanya!!!
Adzan Subuh di makkah ini 2 x, satu kali 1 jam menjelang shubuh dan 1 x lagi pas shubuh. Jangan lupa dari hotel membawa botol kosong dan diisi air zam-zam. Puas-puaskanlah meminum air zam-zam. Jangan lupa jika shalat di masjidil haram, BAB harus tuntas, karena jika batal dan harus ke toilet, harus keluar dahulu dari mesjid dan itu cukup merepotkan. Selesai shalat, pulang. Ada 2 cara pulang : naik bus DKI (ke arah pasar seng/mesjid kucing) atau ke teminal baabussalam.
2. Sarapan, Laundry, Istirahat, Tadarus
Sepulang Shalat, biasanya kami mencari sarapan di depan hotel atau terkadang jika pulang melalui terminal baabussalam jam 6 pagi, biasanya ada pembagian snack (shadaqah - biasanya 1 container banyaknya). Kalau saya dan suami biasanya menghangatkan nasi sisa malam/siang yang ditaruh di kulkas dan diolah menjadi nasi goreng "darurat". Lumayan menghemat living cost (hehe). Jika bosan, kami mampir ke Bakso marwah untuk membeli nasi biryani/bukhari atau beli martabak).
Untuk laundry, biasanya kami mencuci baju (manual atau pakai mesin) dua hari sekali dan menjemur di lantai 15 (3 jam kering!!!).
3. Makan siang
Jam 11.30 makan siang datang. Kami dari rombongan DKI mendapat fasilitas makan gratis dari Pemda DKI 2x sehari, yaitu makan siang dan malam. Alhamdulillah. Biasanya nasi yang berlebih dan lauk yang tidak dikonsumsi kami simpan untuk diolah menjadi saran pagi. Terima kasih Pak Fauzy Bowo.
4. Zuhur
Kami shalat zuhur di mushalla R2 di hotel secara jamaah. Satu masukan dari ustza kloter, penularan ISPA ternyata dari karpet di mesjid R-2 ini karena banyak calhaj tidak membawa sajadah. Jadi disarankan dimanapun kuta shalat, bawalah sajadah dan gunakan masker.
5. Ashar, Maghrib, Isya
Setelah zuhur, kami langsung bergegas menuju ke Masjidil haram untuk shalat ashar, maghrib dan Isya. Tak lupa kami membawa Al quran, sajadah, dan botol untuk air zam-zam serta snack ringan (biskuit/roti/permen) untuk mengganjal perut. Kalau masih mampu, biasanya kami sebelum ashar, kami mellakukan thawaf. Memang panas sekali, tetapi tidak terlalu padat dan tidak terlalu berdesak-desakan.
6. Istirahat
Sepulang Isya kami menuju hotel untuk makan malam dan istirahat.
7. Pengajian, Briefing dan Manasik
8. Ziarah (ada di bab Ziarah)
9. Shopping. Kalau saya dan suami berusaha menahan untuk tidak melakukan aktifitas membeli oleh-oleh karena ditakutkan mengganggu ibadah dan mengganggu kantong (hehehe... maklum kami betul-betul sengaja tidak membawa ATM/Credit Card).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar