Minggu, 26 Desember 2010

PERTEMUAN KEMBALI

MADINNAH - PERPISAHAN

MADINNAH - PASAR KURMA

MADINNAH - MASJID

MADINNAH - RUWADAH

MADINNAH - SOUVERNIR

MADINNAH - ZIARAH

MADINNAH - FOOD


MADINNAH - HOTEL


MADINNAH - ARBAIN

KE MADINNAH

THAWAF WADA

HAJAR ASWAD DAN HIJR ISMAIL

MENUNGGU KE MADINAH

MIQOT

UMRAH SUNNAH

KEMBALI KE MAKKAH - THAWAF IFADAH

TERPISAH....

MELONTAR JUMRAH - DAY 3











Armina hari ke -3. Ba'da subuh kami melontar Jumrah. Inilah enaknya menjadi haji mandiri. Kalau ingin menyegerakan, kita menyegerakan bersama-sama dengan sepengetahuan ketua kloter. Kami sarapan sebelum shalat. Saya diberi mie model pop mie hanya rasa arab. Wah, aneh sekali rasanya. Perjalanan melontar jumrah lebih rapi dibanding sebelumnya. Kami berangkat beriringan dengan pendana payung berumbai. Seperti biasa kami menuju ke lantai 3. Menuju ula, wusta dan aqobah. Alhamdulillah... dan selanjutnya pulang. Kami pulang bergegas karena kami harus berkemas, mengejar nafar awal.
Kami tiba di kemah sekita pukul 9 pagi, langsung sarapan dan istirahat tidur. Betul-betul perjalanan yang capek fisik. Tak lama kami mandi, shalat zuhur digabung ahar. Sekitar jam 2 bis kami tiba. Alhamdulillah... akhirnya kami selesai di Mina. Perjalanan ke Makah yang hanya 25 km ternyata harus ditempuh dalam waktu yang panjang karena macet total. Tidak seperti di Indonesia, di sini bus tidak boleh berhenti sembarangan. Jadi walaupun bus sudah tepat di sebranng hotel, tetap harus berputar balik dan berhenti tepat di depan hotel.
Maghrib kami tiba di Hotel Almawrwah. Alhamdulillah... kami tinggal melaksanakan Thahawaf Ifada.

MELONTAR JUMRAH - DAY 2













Belajar dari pengalaman hari pertama, hari ke-2 kami tetap berangkat Bada subuh dan berbekal lebih banyak air minum, sudah tahu lokasi maktab, dan lebih banyak istigfar. Kami makan pagi terlebih dahulu. Jadi malam mari sebelumnya, kami survey makanan untuk sarapan. Kebanyakan membeli Pop Mie (dan harganya muahal – 4-5 SR/pcs). Saya dan suami memilih sarapan roti (1 SR) karena perut belum terbiasa menerima mie di subuh hari. Hari kedua tanpa didampingi ustaz kloter. Dengan mengucap bismillah, kami berangkat menuju tempat Jumrah. Kami sudah siapkan batu (21 pcs). Ternyata banyak jamaah yang berfikiran sama. Hari kedua banyak jamaah yang mengambil melontar jumrah di pagi hari. Kami berjalan dalam 1 rombongan plus rombongan ust chaelani. Kami berjalan menyusuri jalan, berjalan cepat (karena semua jamaah berjalan bergegas cepat),, melewati terowongan mina, dan menuju tempat melontar jumrah lantai 3. Seperti biasa melewati escalator. Alhamdulillah masih lumayan lenggang. Kami mulai dari Ula – Usta dan Aqobah, masing-masing 7 buah batu. “Allahu Akbar”.